OSPEK
Pagi
ini aku seperti biasa berangkat ke kampus tempatku mengajar, karena pada hari
ini aku ada kuliah untuk mahasiswa baru semester satu. Di dalam perjalanan aku
banyak melihat mahasiswa, mahasiswa cantik berjilbab berseliweran di trotoar
jalan raya. Aku memang sangat menyukai gadis-gadis cantik, apa lagi mereka yang
berjilbab namun dengan dandanan seksi, pakaian ketat dan celana ketat. Bagiku
gadis-gadis berjilbab yang seksi terlihat lebih feminin dan menantang. Sehingga
sering kali jika berpapasan dengan gadis berjilbab cantik penis ku langsung
mengeras, kadang aku terbayang sampai di rumah dan dilanjutkan dengan onani,
begitulah sampai terjadi nya pesta sex dengan mahasiswi-mahasiswiku yang cantik
(baca pesta sex dengan gadis berjilbab), sehingga sedikit banyak hasratku
tersalurkan. Tetapi sudah lebih 3 bulan pengalaman tersebut belum juga
terulang. Kupikir memang masih belum ada kesempatan.
RANI
Kembali
ke cerita, ku lihat mahasiswa-mahasiswi baru dikumpulkan oleh para seniornya
dilapangan, memberi pengarahan ospek, ospek dikampusku dilakukan 1 kali
seminggu, sehingga kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Di antara para
senior kulihat Rani ada disana memberi pengarahan, dia melirik ke arahku sambil
tersenyum. Aku memang belum sempat lagi ketemu Rani, karena sangat sibuk dalam
rapat dosen2 dan menyusun bahan untuk mengajar. Dan Rani pun sibuk dalam
panitia ospek, masih teringat pengalaman ku bersama Rani membuatku terangsang.
Aku
mengajar sekitar pukul 10.20, aku mulai dengan perkenalan dengan
mahasiswa-mahasiswaku. Aku memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian aku
meminta mereka memperkenalkan diri. Dari 28 orang mahasiswa-mahasiswi di kelas
itu, ada 4 orang mahasiswi yang menurutku di atas standar, mereka adalah Dina,
Putri, Ami, dan Yani. Semuanya berjilbab tentunya. Mereka memiliki tinggi yang
160an, sehingga terlihat tubuh mereka yang semampai. Ditambah gaya pakaian
mereka yang agak sedikit ketat dan modis ( celana jins hipster dipadu pakaian
muslim yang agak ketat ala mahasiswa). Kemudian setelah acara perkenalan. Aku
mulai membuka laptop ku untuk menyampaikan silabus mata kuliah yang ku ajarkan.
Mereka mulai mencatati apa yang ku tampilkan.
Tak
terasa waktu berjalan cepat, sudah satu setengah jam aku di kelas, dan waktu ku
habis. Aku menutup perkuliahan. Dan keluar dari ruangan untuk kembali
keruanganku. Setibanya diruanganku, aku dikejutkan oleh Rani, dia sudah
menunggu didalam ruanganku sambil membaca majalah.
“eh Rani, sampai kaget bapak, ada apa nih ran?”
“eh Rani, sampai kaget bapak, ada apa nih ran?”
RANI
“oh,
nggak ada pak, kangen aja sama bapak, apalagi si adik bapak yang gede
itu….hihihi” rani menggodaku. “gimana pak mahasiswi2 barunya? Cantik-cantik
kan?” rani mulai mendekatiku sambil berjongkok didepanku, sebelumnya ia telah
mengunci ruanganku. Ia kemudian membuka celanaku, kemudian memelorotkan celana
dalamku. “duh, kangennya sama si ndut ini”, katanya sambil mengelus kepala
penisku. Aku kelonjongan keenakan .“ooohhh, ran…” rani mulai menjilat kepala
penisku, sambil mengocoknya dengan tangannya. “Wah, cepet banget besarnya pak,
dah lama nggak rani manjain nih si ndut nya…” Rani kemudian mulai memasukkan
penisku kedalam mulutnya. Kemudian rani mengeluarkan skill menyepongnya yang membikinku
kelonjotan keenakan, “ooohhh rani enak sekali”. Sekitar 10 menitan rani
“berkaraoke” dengan penisku, aku mulai merasa ada yang mendesak didalam
tubuhku, sepertinya aku akan orgasme, menyadari penisku sudah berdenyut-denyut,
Rani kemudian dengan cepat menghentikan aktivitasnya, untuk mencegah aku
orgasme, karna sepertinya ia tidak mau cepat-cepat menyudahi permainan ini.
Kemudian dengan cepat rani membuka celana jins hipsternya. Dan mendorongku ke
sofa, hingga kini aku dalam posisi terlentang di sofa. Rani kemudian naik
mengangkangi pinggangku, “pak, rani udah nggak tahan lagi, rani masukin ya
pak”,
“i…iya
ran, cepetan..” aku ingin cepat merasakan kehangatan himpitan dan jepitan
vagina Rani lagi. Kemudian rani mengarahkan batang penisku yang sudah mengeras
sempurna ke liang kenikmatannya yang sudah basah, tanpa kesulitan penisku masuk
dalam liang surgawi itu dan terjepit didalamnya. “ooohhh raniiii, enak
sekali….” racauku. Rani yang sudah tidak dapat menahan gejolak nafsunya,
langsung menggoyangkan pantatnya dengan kecepatan tinggi, sehingga penisku yang
tadinya hampir orgasme, terkocok dengan cepat.
RANI
5
menitan rani menggenjot dengan cepat, aku mulai merasakan lagi akan orgasme, “
raaan bapak mau keluaaarrr” merasakan penisku berdenyut dalam vaginanya, rani
langsung mengeluarkan penisku dari vaginanya, kemudian ia menekan leher penisku
kuat-kuat dengan ibu jarinya, seketika orgasmeku langsung meledak ”ooooohhhh
raniii, nikmat sekaliii…”, tetapi spermaku tidak menyembur, sehingga penisku
tidak loyo karna belum memuntahkan isinya “ apa yang kamu lakukan Ran?” “Hehe
ada deh….jurus rahasia Rani”. Orgasmeku sudah reda, ia kembali menggenjot
penisku dengan kecepatan tinggi jilbabnya berkibar-kibar saking cepatnya, Rani
sepertinya mengejar orgasmenya. Sekitar 10 menit Rani menggenjot penisku dengan
cepat, tubuhnyapun mengejang dan melengkung kebelakang, ia mengeluh “oooohhhh
paakkk…..” terasa vaginanya membetot penisku dengan sangat kuat, seperti
memeras memaksa spermaku untuk ikut keluar, tetapi apa yang dilakukan rani tadi
membuat penisku lebih mampu menahan kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh
himpitan dan jepitan vagina rani. “sekarang giliran bapak ran” aku membalikkan
tubuh rani, sehingga membentuk gaya doggie. Aku berpegangan pada payudaranya yang
menyembul karna bajunnya ku buka sampai payudaranya, aku kemudian menggenjot
vaginanya dengan cepat, aku ingin mengejar orgasmeku juga. 10 menit kemudian,
rani kembali mengejang, “bapaaakkk ampuuunnn….enaaakkkk sekali pakk”, terasa
begitu kuat cengkeraman vaginanya pada penisku, akupun tak tahan lagi, dan
menggenjotnya sekuatnya hingga penisku terbenam dalam rahimnya, “RANIIIII BAPAK
KELUARRRRRRRRR”crot-crooooottt.
RANI
Sekitar
10 kali semprotan spermaku dalam vagina rani, sehingga vaginanya pun tidak dapat
menampung spermaku sehingga meluber keluar. Maklum sudah 3 bulan lebih spermaku
tidak ku keluarkan, aku tidak pernah onani lagi sejak kejadian pertama kali
itu. Aku kemudian terduduk di sofa ruanganku. Rani tertelungkup di sebelasku,
spermaku masih meleleh dari vaginanya, bercampur dengan cairan orgasmenya
sendiri. “makasih rani, dah lama banget nggak keluar ran” aku meremas
pantatnya. “wah bapak hebat banget, rani capek banget pak”. “Iya ran, bapak
sering minum obat kuat, tapi dah lama nggak main lagi sama kamu, makanya
nembaknya banyak banget”. “ iya pak, untung nggak dimulut nembaknya, bisa kotor
baju dan jilbab rani, kan masih ada kuliah nanti”. “ ngomong-ngomong seperti
kata rani tadi, cantik-cantik nggak mahasiswi barunya pak?” tanya rani. “iya ran,
terutama si dina, putri, ami dan Yani, mereka cantik dan seksi banget rani,
kenapa ran?” tanyaku lagi. “oooohhhh gitu….nggak deh pak Cuma nanya aja”
katanya sambil tersenyum nakal padaku entah apa maksudnya. “oke pak rani ada
kuliah 10 menit lagi nih, dah dulu ya” rani kemudian memakai celananya dan
merapikan kembali bajunya. Kemudian rani kembali berjongkok lagi didepan
selangkanganku yang masih telanjang, “kamu baik baik ya ndut….” katanya sambil
mengecup dan menjilat kepala penisku. Kemudian rani kembali memasukkannya dalam
mulutnya dan menghisapnya kuat-kuat.
“ooohhhh
raaannnnn enakkkkk” racauku. Kemudian kontolku kembali mengeras sempurna. Rani
tersenyum nakal. Ia kemudian mengocok kontolku dengan tangannya dengan cepat.
Sehinga tidak sampai 5 menit aku sudah mau keluar lagi. “ooohhhh
raaaannnn…..bapak keluar lagi, awas kena bajumu ran……ookkkkhh”, dengan sigap
rani mengeluarkan saputangan bunga-bunganya, langsung menyelimuti penisku
dengan saputangannya itu. Sehingga spermaku membasahi saputangannya. “ooohhh
enak rani”. “hihi” rani tertawa centil. Kemudian menyeka sisa-sisa spermaku
dengan saputangannya sampai bersih….kemudian ia meninggalkan ruanganku tanpa
berkata lagi…..”makasih ran” kataku sembari rani membuka pintu, ia tersenyum
sambil mengerlingku…..dan meninggalkan ruanganku….ku lelah sekali setelah
mengajar 2 mata kuliah ditambah lagi melayani rani tadi siang diruanganku.
Setelah selesai mengajar sekitar pukul 4 sore aku ingin segera pulang untuk
beristirahat. Mungkin kelelahan ku ini bertambah-tambah karena tadi malam juga
kurang tidur, karna aku ngobrol ria dengan pacarku di telepon hingga larut
malam. Sekitar setengah jam aku mengendarai motorku, dijalanpun dihadang
kemacetan, hingga kelelahanku bertambah-tambah.
Sesampai
dirumah, aku pun langsung melepas sepatu, baju, dan celana panjangku,
kuhamburkan sembarangan hingga berserakan di lantai. Aku memang tinggal
sendirian, dirumah kontrakanku yang seperti bedengan. Dengan 1 kamar, dapur dan
kamar mandi serta ruang tamu. Letaknyapun agak kebelakang dari kompleks tempat
tinggalku, otomatis suasana sekita sepi dan tenang, karena tidak banyak rumah
disekitarku. Aku pun langsung merebah diri di kasur kesayanganku. Dan tak
sampai setengah jam akupun terlelap.
Entah
berapa lama aku terlelap tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara ketukan pintu.
Akupun cepat-cepat membereskan pakaianku yang berserakan diruang tamu, dan
melemparnya kekamar mandi. Dengan keadaan masih setengah sadar, aku membukakan
pintu, yang kukira itu adalah temanku. Setelah dibuka aku dikejutkan oleh
kehadiran sesosok gadis berjilbab yang cantik jelita,
“hai
pak, lagi tidur ya, capek ya pak, sampe belum pake celana tuh Cuma kolor aja,
hihi” rani langsung menyapaku begitu pintu kubuka.
“eh
rani, maaf ran, bapak buru2 tadi bapak kedalam dulu pake cel….”
“nggak
apa2 kok pak, nggak usah pake celana, nanti juga dibuka lagi, hihi” potong rani
“kalian berempat, sini dong…”
“kalian berempat, sini dong…”
AMI
“iiya
kak rani…” muncul empat orang gadis cantik berjilbab, tak lain adalah, dina,
putri, ami dan yani. Akupun terkejut dengan kehadiran mereka yang tak kusadari
dari tadi, karena mereka berdiri dibelakang dinding rumahku.
Kemudian
ranipun masuk kedalam disusul keempat mahasiswi tadi. Rani kemudian langsung
mengunci pintu rumahku. Kemudian Rani langsung menarik tanganku kekamarku. Ia
mendorongku hingga aku terduduk di kasurku. “gimana pak, pasti bapak Horny
banget liat mereka kan” tanpa bisa ku jawab, rani langsung memelorotkan celana
kolorku. Menyembullah penisku yang telah mengeras sedari tadi rani muncul.
“kalian
berempat kesini….” rani menyuruh keempat yuniornya masuk kekamarku.
“ini tugas yang kakak maksud tadi, putri, coba kamu pegang ini” lalu dengan muka memerah putri memegang penisku dengan tangannya yang putih, terlihat kontras dengan warna penisku yang hitam legam. “uuuhhhh…..sshhhh” akupun melenguh ketika putri meremas penisku. “ayo put, kocok” putri lalu mengocok penisku dengan tangannya. “ooohhhh…” racauku. “Ami bantu putri…kalian mainkan kontol bapak itu dengan mulut dan lidah kalian ya, anggep aja itu lolipop. Yani dan Dina kesini sama kakak” kemudian Ami yang berkulit kuning langsat dan memakai celana jins hipster ketat memakai jilbab pink terang, mendekati putri yang sedang mengerjai penisku, ia kemudian menjilat kepala penisku, sehingga aku bergetar dibuatnya. Lalu putri bertanya pada Ami,
“ini tugas yang kakak maksud tadi, putri, coba kamu pegang ini” lalu dengan muka memerah putri memegang penisku dengan tangannya yang putih, terlihat kontras dengan warna penisku yang hitam legam. “uuuhhhh…..sshhhh” akupun melenguh ketika putri meremas penisku. “ayo put, kocok” putri lalu mengocok penisku dengan tangannya. “ooohhhh…” racauku. “Ami bantu putri…kalian mainkan kontol bapak itu dengan mulut dan lidah kalian ya, anggep aja itu lolipop. Yani dan Dina kesini sama kakak” kemudian Ami yang berkulit kuning langsat dan memakai celana jins hipster ketat memakai jilbab pink terang, mendekati putri yang sedang mengerjai penisku, ia kemudian menjilat kepala penisku, sehingga aku bergetar dibuatnya. Lalu putri bertanya pada Ami,
AMI
“mi
pernah liat yang beginian nggak?”
“pernah
, waktu nonton BF dulu, tapi nggak sebesar ini put”
“trus
ini nanti di apain?” putri bertanya lagi sambil terus mengocok penisku tak
beraturan, kemulusan tangannya membuatku kelonjotan.
“ini
nanti dimasuki ke memek kamu, aku penasaran gimana rasanya, pengen ngerasain yang begini besar gimana rasanya
soalnya aku sering masturbasi pake jari belum pernah ngrasain kalo sama penis…”
jawab ami, sepertinya putri baru kali ini melihat penis, dan belum tahu soal
sex. Aku jadi makin Horny membayangkan vagina perawan ami dan putri dimasuki
oleh penisku.
“yang bener mi, muat apa ini dimasuki ke memek.
“yang bener mi, muat apa ini dimasuki ke memek.
PUTRI
“kalo
di film-film itu muat mi …” lalu ami dengan cepat membuka celana dan menaikkan
bajunya sampai ke payudara. Menyembullah payudara ami yang cukup besar, sekitar
34 ukurannya, bentuknya juga bulat dengan puting berwarna cherry. Kemudian ami
mendorongku hingga terlentang dikasur, dengan cepat mengangkangi penisku dengan
menghadapkan punggungnya ke mukaku, sedangkan wajahnya menghadap putri, untuk
mencontohkan. Kemudian Ami mengarahkan penisku ke liang vaginanya yang sudah
basah, rupanya ami sudah sangat terangsang dari tadi. Penisku rupanya agak
kebesaran bagi vaginanya, ami agak kesulitan memasukkan penisku sehingga
menyuruh putri membantunya melumasi penisku dengan mengulum dan meludahinya.
Putri kemudian membantu mengarahkan penisku ke liang vagina ami, sedangkan ami
berkonsentrasi menurunkan pantatnya. “Ooooohhhh….” racauku, kepala penisku
sudah masuk dan di capit oleh bibir vagina Ami. Ami kemudian menurunkan
pantatnya pelan-pelan.
“OOOOHHHH
PPUTTT Gede Bangeeettt…” racau ami ketika penisku amblas semuanya masuk kedalam
liang kenikmatannya. “enak banget ya mi?” tanya putri dengan muka yang memerah
karena sudah terangsang.”enak banget puttt….ssshhhh…nnnaahahhh kalloo sudah
masuuukkk nanti kamu pppoompa kayakk ginii” kemudian ami mulai menggenjot
penisku langsung dengan kecepatan tinggi. “OOOhhh ssshhhh” plok-plok begitulah
bunyi persetubuhan dua alat kelamin antara dosen dan mahasiswinya. Ami terus
menggenjot penisku dengan cepat, sepertinya ia akan orgasme sebentar lagi. Dan
benar ternyata 5 menit kemudian tubuh ami mengejang diatas penisku. Tubuhnya
melengkung sambil meremas payudaranya sendiri.
PUTRI
“ooohhh
puttt enak banget” terasa ada cairan hangat yang menyirami penisku beberapa
kali. Setelah orgasmenya reda ami mencabut penisku dari vaginanya. ‘plop’ bunyi
saat kedua alat kelamin kami berpisah saking sempitnya vagina ami. “ Ami
kemudian menyeka penisku dengan jilbabnya. Kemudian mengecup kepala penisku. “
ayo put, dicoba, ternyata enak banget lho” keta ami kepada putri
Sementara
di ruang tamu, rani sedang asyik melakukan pemanasan pada dua yuniornya yang
paling cantik dan paling seksi. Yaitu dina dan yani. Mereka berdua ini
mempunyai tubuh sempurna dengan payudara cukup besar untuk ukuran mahasiswa.
Dan dengan dandanan yang seksi pula, baju ketat plus jins ketat.ditambah lagi
tinggi mereka berdua yang proporsional sekitar 168 cm, dengan kulit putih
bersih. Dina punya tahi lalat di pipinya menambah manis wajahnya. Sedangkan
yani memakai kacamata sehingga wajahnya terlihat ‘innocent’. Ditambah pula
mereka berdua mengenakan jilbab menambah cantik menampilan mereka. Rani mungkinmenyiapkan
mereka sebagai hidangan utama bagiku.
Kembali
pada aktivitasku bersama putri dan ami, ami mulai memanasi putri, ia membuka
rok putri dengan menyingkapnya keatas, dan membuka celana dalam putri, serta
menyingkap baju putri hingga payudaranya. Payudara putri berukuran normal,
sekitar 32 an. 10 menit ami bergumul dengan putri, kemudian menyudahinya dengan
orgasme putri. Ami kemudian mempersilahkan ku untuk mencoba putri “silakan pak,
kayaknya putri dah Horny berat tu pak” aku yang sudah terangsang sejak tadi,
langsung menaiki tubuh putri dan langsung mengarahkan kepala penisku ke liang
surga putri yang masih perawan, “ssshhhhttt…oohhhh” kepala penis ku telah
terjepit di bibir vagina putri yang sangat sempit. Kemudian aku mendorong
pelan-pelan penisku membelah liang vagina putri,sampai menyentuh sesuatu yang
lunak didalam sana, ya itu mungkin selaput perawan putri. Aku sedikit iba
melihat putri, kuurungkan niatku memasukkan penisku seluruhnya kedalam vagina
putri. Aku kemudian memompa vagina putri sampai batas selaput daranya tadi
saja. Sesekali penisku terlepas dari jepitan vagina putri karena hanya
kepalanya saja yang masuk. Putri menggelinjang keenakan saat aku terus memompa
dengan kecepatan tinggi. “ooohhh ssshhh miiiii memang bener enakk….”. “ini sih
belum seberapa put, pak sonny belum masukin kontolnya semuanya kedalam memek
kamu, kalo dah semua baru kerasa enak yang sebenarnya” bisik ami pada putri
yang tengah dilanda kenikmatan. “ooohhh pak….masukin semua pakkk…shhh” putri
meracau memohonku untuk memerawaninya lebih jauh. “bapak nggak tega put, cukup
segini aja” aku terus memompa vagina putri dengan kepala penis ku, makin lama
vagina putri makin licin, makin berdenyut dan makin kuat membetot dan menyedot
kepala penisku. Hingga aku tak lagi dapat mengendalikan diri dari kenikmatan
vagina putri, tanpa sadar aku menghujamkan seluruh penisku kedalam vagina putri
sekuat-kuatnya, “ ouuuuu….sakiiitttt paaakkkk….amiiii sakiittt” jerit putri,
“sabar put bentar lagi ilang kok sakitnya” bisik putri sambil mengecup bibir
putri untuk mengurangi rasa sakitnya. Aku yang sudah dilanda kenikmatan tidak
peduli lagi dengan jeritan putri. Aku tetap menggenjot vagina putri dengan
kecepatan tinggi, karena aku merasa akan orgasme sebentar lagi.Tak lama
kemudian tubuh putri mengejang ditengah pompaanku yang dengan kecepatan tinggi,
ia orgasme, sehingga jepitan dan pijatan dinding vaginanya pada penisku semakin
kuat, membuatku tak tahan lagi dan segera ingin menyusul putri.
Aku
kemudian memompa dengan sangat cepat sekitar 5 kali pompaan keras aku merasa
akan segera meledak, dengan cepat mencabut penisku dari liang kenikmatan putri,
dan segera mengarahkannya ke wajah putri dan ami yang masih mengenakan
jilbabnya dengan rapi. “OOOOHHHHH BAPAK KELUARRRRR…” erang ku dan ‘crot crot
crot crot….’ sekitar 7 kali semprotan mani ku membasahi wajah dan jilbab mereka
berdua. Aku tak mengeluarkan spermaku dalam rahim putri karena takut ia hamil,
kecuali ia yang meminta tapi itu tidak mungkin, karena ini baru pengalaman
pertamanya melakukan hubungan sex. Mereka berdua kemudian saling membersihkan
wajah mereka dengan ciuman dan jilatan. Lalu berlanjut membersihkan penisku
dengan mulut mereka. Lalu menyeka penisku dengan jilbab mereka. Aku sangat puas
dengan mereka berdua, penisku sudah loyo setelah memuntahkan isinya ke wajah
dua mahasiswiku yang cantik dan berjilbab. Aku tertidur terlentang di kasurku,
meresapi kenikmatan yang baru kurasakan. Tetapi ini belum lagi ronde utama yang
akan segera terjadi. Rani kemudian muncul didepan pintu kamarku, “wah, si ndut
udah loyo aja pak, enak banget si ami sama putri ya pak?”
“iya nih rani, dina dan yani mana?” tanyaku.
“wah, kontol bapak dah loyo gitu, gimana dong…” tanya rani menggodaku.
“iya nih rani, dina dan yani mana?” tanyaku.
“wah, kontol bapak dah loyo gitu, gimana dong…” tanya rani menggodaku.
Kemudian
ia mendekatiku, dan memegang penisku yang sudah loyo, rani kemudian mengambil
botol seperti balsem, kemudian mengoleskannya ke penisku hingga merata, ia juga
menyuruhku meminum sebuah pil “apa ini ran” “udah pak minum aja, mau lagi kan?
Adik2 rani yang paling seksi dah nunggu lho…hihi” aku kemudian menenggak pil
itu, kemudian badanku kembali terasa segar, penisku terasa hangat dan mulai
mengeras kembali, rani kemudian menggoda penisku dengan mengocoknya cepat-cepat
selama 5 menit tanpa henti,
“ooohh
raaaannnn…stooppp bapak mau keluar lagi….” rani tak memeperdulikan eranganku,
ia mengocok penisku semakin cepat hingga orgasmeku kembali meledak. Kemudian
rani dengan sigap menekan leher penisku sehingga spermaku tidak jadi muncrat
hanya orgasmenya saja yang kurasakan. Rani kemudian mengulangi perbuatannya
sampai lima kali dengan mulut tangan dan vaginanya bergantian, hingga aku
kewalahan menahan orgasme. Rani tertawa centil “nah ini baru siap,pasti si ndut
nembaknya banyak ntar, ohya ntar nembaknya didalam aja ya pak, biar tahu rasa
mereka berdua, berpakaian terlalu seksi di kampus” bisik rani kepadaku…..
Setelah
selesai, rani kemudian menyingkir dariku, dia kemudian menarik tangan ami dan
putri untuk segera keluar dari kamarku. Rani kemudian membawa kedua yuniornya
masuk ke kamarku. Aku setengah terkesiap melihat dina dan yani sangat seksi
dengan balutan jilbab mereka dan tubuh setengah telanjang dengan celana jins
yang terbuka kancingnya. “Kalian manjain kontol bapak itu ya..” kata rani
kepada dina dan yani sambil menepuk dan mendorong pundak mereka sambil kemudian
menutup pintu kamarku. Aku yang melihat mereka berdua, menjadi sangat Horny,
terlebih lagi rani berpesan untuk ejakulasi didalam vagina mereka berdua. Aku
bertanya-tanya apakah nantinya tidak apa-apa melakukan itu. Tapi sudahlah, yang
penting nikmatilah saja dulu hadiah dari rani ini, pikirku.
DINA
Kemudian
dina dan yani mendekat ke arahku, “ayo yani dina, bapak dah nggak tahan nih”
kataku, lalu tanpa berkata lagi, dengan wajah yang sudah memerah dan Horny
berat, yani lalu segera menggenggam penisku dan memasukkannya ke mulutnya,
“ooohhh yani, enak sekali….” kemudian dina mengulum bibirku penuh nafsu, ia
kemudian menggigit-gigit dan menjilat puting susuku, kemudian jilatannya turun
hingga ia ikut bersama yani mengerjai penisku dengan mulutnya. Yani sedang asyik
dengan batangan penisku, ia menghisapnya seperti anak kecil diberi lolypop, dan
dina pun sedang asyik mengulum buah zakarku. Aku dikerjai dua gadis cantik
berjilbab, tidak dapat berbuat apa-apa selain mengerang kenikmatan.
Setelah
5 menitan mereka berdua mengerjai penisku, lalu dengan inisiatif sendiri, dina
lalu naik ke ranjang dan mengangkangi penisku, lalu yani menghentikan
aktivitasnya dan mengarahkan penisku ke liang vagina dina, “pak dina masukin
ya..” lalu dina menurunkan pantatnya sehingga penisku membelah celah
kenikmatannya yang sempit itu. Baru sampai kepala penisku yang masuk, aku sudah
merasakan jepitan nikmat vagina dina yang basah, kuat sekali jepitannya seakan
menghisap penisku untuk segera masuk seluruhnya. Entah kenapa dina berlama-lama
dengan hanya memasukkan kepala penisku saja kedalam vaginanya. Aku yang tidak
sabaran segera mendorong penisku keatas, “ouhhh sakit pak…” “kamu masih perawan
dina?” tanyaku “iiya pak, tapi enak pak kalo segini…oouhh” lalu dina menggoyang
pantatnya dengan hanya seperempat batangan penisku yang masuk kedalam liang
vaginanya. “ya sudah, sampai disitu aja masukinnya ya din” tanpa menjawab, dina
terus menggoyang pantatnya diatas penisku, makin lama makin cepat, terasa
gerakan dina semakin cepat dan semakin liar, sehingga kibaran jilbabnya semakin
memperlihatkan kecantikan wajahnya, aku tidak menghentak pantatku keatas, takut
selaput perawannya sobek, jadi aku membiarkannya bergoyang sendiri, sambil
meremas-remas dan menjilat payudaranya yang lumayan besar itu, sekitar 34 B.
DINA
Sudah
lebih 10 menitan dina bergoyang diatas perutku, sepertinya dina semakin dekat
dengan orgasmenya, lalu goyangannya semakin cepat, aku merasakan jepitan
vaginanya semakin enak saja, aku mencoba melihat penyatuan alat kelamin kami, rupanya
secara tidak sadar, penisku telah masuk seluruhnya ke dalam liang vagina dina,
terlihat cairan vaginanya yang meleleh terlihat berwarna kemerahan, bercampur
dengan darah perawannya. Tetapi tampaknya dina sudah tidak merasakan sakit
lagi, karna sudah dikuasai nafsu birahi. Taklama kemudian dina kemudian meracau
“ouuurggghhh….dina nyampeeee pakkk…..ooohhh” tubuh dina melengkung dan ambruk
di pangkuanku. “enaakk, pak…” kata dina. “iya din, tapi maaf ya, bapak
merawanin kamu..” “nggak apa-apa pak, nggak kerasa kok” jawab dina. Lalu aku
bangun dari ranjang dan dina tidur terlentang kelelahan di ranjangku. Yani
kemudian menciumi dina yang kelelahan, yani yang sedari tadi hanya
memperhatikan persetubuhan kami, rupanya sudah sangat basah.
Ia
menciumi dina sambil menindihnya sehingga posisi mereka berdua saling
berhimpitan, yani posisi menungging dan dina terlentang. Nafsuku langsung
tinggi melihat pose tersebut,aku kemudian menempatkan diri di belakang yani,
dan segera mengarahkan batangan penisku ke vagina yani. “yani bapak masukin
ya…nggak tahan nih” “pelan-pe…..ooouugghhhh saaaaaaaaakiiiiiit pak…” aku sangat
bernafsu, sehingga langsung saja melesakkan penisku seluruhnya ke vagina
yani,yang ternyata juga masih perawan. Terbukti aku melihat darah mengalir sedikit
di sela-sela jepitan vaginanya. “ooohhhh yaniiii… uueeenaakkkk… sempittthhhh”
racauku merasakan jepitan vagina yani untuk pertama kali. Lalu aku mulai
menggoyang vagina yani pelan-pelan, kemudian kecepatanku semakin meningkat
membuat tubuhnya tersentak-sentak, jilbabnyapun jadi berkibar-kibar saking
kuatnya sentakan penisku. Dina dengan seksama memperhatikan kami, kembali Horny
dan meremas-remas buah zakarku dari bawah dengan tangannya. Sekarang posisi
vagina mereka saling berimpit dan berdekatan. Sehingga dengan mudah dina
menstop gerakan pompaan penisku dan mengeluarkannya dari vagina yani kemudian
mengarahkannya ke vaginanya sendiri. Aku tidak ambil pusing, jepitan vagina
mereka sama enaknya, aku terus saja menggenjot, sementara yani protes kepara dina
“ahhh din, kamu curang, kan dah nyampe tadi…” kata yani. 5 menit aku menggenjot
dina, “iya deh ini aku kembaliin” kata dina kepada yani sambil mengeluarkan
penisku dan mengarahkannya lagi ke vagina yani.
DINA
“oouuuhhh…pakkk…besar
sekali punya bapak….yang cepet pak, yani mo nyampeee…” aku kemudian menggenjot
vagina yani dengan cepat, dan 5 menit kemudian terasa vagina yani berdenyut
membetot penisku dengan kuat sambil menyiramkan cairan hangat ke penisku,
“ouuuuhhhh pakkkk yanii nyampeeeee…..” setelah orgasme yani mereda, aku
mengeluarkan penisku dari vagina yani, terlihat penisku berlumur cairan
orgasmenya, kemudian aku langsung memasukkannya lagi kedalam liang vagina dina,
dan menggenjotnya cepat-cepat, aku ingin menuntaskan permainan ini, dan mendapatkan
orgasmeku.
YANI
5
menit aku menggenjot liang surga dina, kemudian aku berpindah lagi ke liang
vagina yani, jepitan mereka sama enaknya, tapi aku ingin terus menikmati
keduanya, sehingga tiap 5 menit aku berpindah liang vagina. 20 menit aku
melakukan itu, terasa penisku akan meledak memuntahkan isinya, aku kemudian
menggenjot vagina yani dengan cepat, beberapa saat kemudian “ oouuughhhh
yaniiii bapak keluaaarrrr….” erangku, “diluar pakkk!!!…” jerit yani, tapi aku
tak memperdulikannya dan terus membenamkan penisku dalam-dalam…”pak
jangaaaannn…..” aku menyemprotkan spermaku dalam vagina yani beberapa kali
semprotan, kemudian aku berpindah ke vagina dina dan segera memasukkan penisku
dan menyemprotkan sisanya “pak jangaaannnn…..” jerit dina kepadaku, tapi aku
terus menyemprotkan spermaku sambil terus menggenjot kuat kuat. “ ouuuhhh
enakkkkk……diinnn…yaniii….” kemudian setelah orgasmeku selesai, aku mencabut
penisku dari vagina dina, dan menjauh sedikit untuk melihat hasil perbuatanku.
Terlihat dari vagina mereka berdua spermaku meluber membasahi ranjangku. Rupanya
aku keluar sangat banyak, kalau dihitung di vagina yani tadi ada 7 semprotan,
di vagina dina pun ada sekitar 6 atau 7 semprotan kuat spermaku. Aku sangat
puas melihatnya. Mereka berdua menangis tersedu, karena hari ini merupakan masa
subur mereka. Mereka membayangkan bakal hamil nantinya.
YANI
Kemudian
rani masuk kekamarku, dan mendekatiku, sambil melihat keadaan dina dan yani,
“wah pak, banyak banget nembaknya, sampai meleleh begitu”
“gara-gara kamu juga tadi ran, bapak nembaknya jadi banyak gitu””tapi gimana tuh ran, bapak nembaknya didalam vagina mereka, nanti kalo hamil gimana?”
“tenang aja pak, rani tadi dah masukin sesuatu dalam vagina mereka, obat anti hamil, cuman mau bikin mereka kapok”
“gara-gara kamu juga tadi ran, bapak nembaknya jadi banyak gitu””tapi gimana tuh ran, bapak nembaknya didalam vagina mereka, nanti kalo hamil gimana?”
“tenang aja pak, rani tadi dah masukin sesuatu dalam vagina mereka, obat anti hamil, cuman mau bikin mereka kapok”
Dina
dan yani masih terisak-isak, kemudian masuk ami dan putri mereka bertiga dengan
rani kemudian kembali berjongkok dihadapkan penisku, dan mengerjainya,”ini
hadiah tambahan pak…hihi” kata rani sambil tertawa centil melihatku kelonjotan.
Lalu mereka bertiga terus memanjakan penisku, 10 menit kemudian aku merasa
ingin ejakulasi lagi, rani yang merasakan itu menyuruhku untuk ejakulasi di
vagina dina dan yani lagi,”pak, nembaknya disana aja” kata rani sambil menunjuk
vagina yani dan dina yang saling berhimpit. Aku segera memasukkan penisku ke
vagina dina, dan mengocoknya dengan cepat, “pak…jangaaannn lagiii pakkkk….”
“ouugghhhh bapak keluarrrr din…..” racauku dan ‘creeerttt creeettt….’ sekitar 5
semprotan ke vagina dina, aku llangsung pindah ke vagina yani, dan
menyemprotkan 5 semprotan sisanya….”ooohhhhgggkkkk enakkkk…” racauku, “pak
jangannn….”kata yani padaku, tapi aku tak memperdulikannya. Kemudian rani, ami
dan putri kembali menghisap penisku, aku pun ber ejakulasi sekali lagi setelah
5 menit. Kali ini aku ber ejakulasi di wajah mereka bertiga. Spermaku tetap
banyak keluar, hingga wajah mereka basah kuyup karena spermaku.
YANI
Kemudian
aku melanjutkan ronde-ronde berikutnya bersama rani, ami dani putri. Hingga aku
kelelahan sampai tidak ada lagi sperma yang keluar dari penisku, karna sudah
kering dihisap vagina rani, ami dan putri. Kami melakukannya sampai jam 9
malam. Setelah selesai mereka pun merapikan pakaian mereka, mengganti pakaian
dan jilbab mereka yang berlumur spermaku, dan merapikan rumahku kembali. Wajah
dina dan yani tertunduk, mereka sepertinya masih memikirkan spermaku yang masuk
kedalam vagina mereka tadi. Aku yang masih telanjang kemudian di hadiahi
kocokan cepat pada penisku oleh putri dan ami secara bergantian selama 5 menit
sebelum mereka pergi, “ awasss bapak keluar…nanti kena…” putri mengeluarkan
saputangan bunga-bunganya dan menyelimuti penisku yang akan ejakulasi lagi, dan
mengocoknya sampai tak ada lagi sperma yang tersisa. Kemudian dengan tatapan
menggodaku mereka berdua menjilat spermaku yang ada di saputangan putri.
Kemudian permisi pulang.
Sejak
kejadian itu, ami dan putri jadi sering kerumahku meminta jatah, sepertinya
mereka berdua ketagihan dengan penisku. Akupun ketagihan dengan vagina mereka.
Dina dan yani pun tak pernah lagi memakai pakaian yang terlalu seksi di kampus.